SISTEM
INFORMASI LABORATORIUM
Sistem Informasi Laoratorium
meliputi:
1. Konsep Data dan Informasi
2.
Dasar-dasar
Sistem Informasi
3.
Keamanan
Sistem Informasi
Tahapan Sebelum Membuat Sistem Informasi,
meliputi:
1. Data Flow Diagam (DFD)
2.
Perencanaan
Data Flow Diagram (DFD) Pendaftaran Online di Puskesmas
3.
Aplikasi
Sistem Informasi Laboratorium (Sil) Berbasis Web
4.
Tahapan
Merancang Entity Realationship Diagram (ERD)
Karakteristik Data dan Informasi
Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan.
Manajemen menggunakan data untuk:
1. Pengetahuan (knowledge)
2. Perkiraan (estimation)
3. Pertimbangan (judgement)
4. Keputusan (decision)
Beberapa
karakteristik data, diantaranya:
1. Klasifikasi Data, berupa jenis data
(hitung atau ukur), Sifat Data (Kuantitatif dan kualitatif), sumber data
(internal dan eksternal)
2.
Nilai
Data, berupa (ketelitian data, komparabilitas data, validitas data)
3. Pengolahan Data, berupa Penyimpanan Data
(pengumpulan, pencarian dan pemeliharaan), Penyimpanan Data (pengumpulan,
pencarian dan pemeliharaan)
Informasi adalah data yang telah
diklasifikasi atau diolah untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
Fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi
ketidak-pastian pemakai informasi. Kualitas informasi tergabtubg dari:
·
Akurat
(accurate)
·
Tepat
Waktu (timelines)
·
Relevan
(relevance)
Nilai informasi ditentukan oleh 2 hal,
yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dapat dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.
Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost
effectiveness atau costbenefit.
Dasar-dasar Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah kombinasi
antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang
diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi . Sistem
informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur
dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data
menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan
keputusan.
Konsep
dasar sistem informasi memliki karakteristik, diantaranya:
1. Mempunyai
komponen
2. Mempunyai
batas
3. Mempunyai
lingkungan
4. Mempunyai
penghubung
5. Mempunyai
masukan (Input)
6. Mempunyai
pengolahan (processing)
7. Mempunyai keluaran (output)
8. Mempunyai
sasaran (objective) dan tujuan (goal)
9. Mempunyai
kendali (control)
10. Mempunyai umpan balik (feed back)
Sistem
infomasi memiliki beberapa jenis, sebagai berikut:
1. Jenis
sistem fisik
Sistem Fisik (Physical Systems) merupakan
Sistem yang komponennya berupa benda nyata yang dapat dilihat atau dijamah oleh
tangan manusia, contoh: sistem komputer, sistem transportasi.
2. Jenis
abstrak
Sistem Abstrak (Abstract System) merupakan sistem yang
komponennya tidak dapat dijamah oleh tangan manusia, contoh: Sistem Operasi (Operating
System) yang terdiri dari program yang berjalan.
3. Jenis
alamiah
Sistem yang keberadaannya terjadi secara alami / natural tanpa campur
tangan manusia, contoh: Sistem Tata Surya
4. Jenis
buatan manusia
Sistem hasil kerja manusia, Contoh: Sistem Informasi Akademik
5. Jenis
bistem tertentu
Sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan / diprediksi sebelumnya,
Contoh: Sistem Pendukung Keputusan
6. Jenis
sistem tidak tertentu
Sistem yang tingkah lakunya tidak dapat diprediksi sebelumnya,
Contoh: Sistem Perekonomian, dll
Keamanan Sistem Informasi
A.
Tujuan sistem informasi, diantaranya:
1.
Kerahasiaan
Setiap organisasi berusaha melindungi data dan informasinya kepada
pihak-pihak yang tidak berwenang. Sistem informasi yang perlu mendapatkan
prioritas kerahasiaan yang tinggi.
2.
Ketersediaan
Dimaksudkan untuk selalu siap menyediakan data dan informasi bagi
mereka yang berwenang untuk menggunakannya.
3.
Integritas
Semua sistem dan subsistem yang dibangun harus mampu memberikan
gambaran lengkap dan akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.
B.
Terdapat aspek keamanan sistem informasi,
yaitu:
1. Privacy
Data-data yang bersifat pribadi. Contoh email seseorang.
2. Integrity
Informasi tidak boleh diubah tanpa seijin pemilik informasi. Contoh adanya
virus atau pemakai lain yang mengubah
informasi tanpa izin.
3. Authentication
Berhubungan dengan metode untuk menyatakan bahwa informasi betul-betul
asli dengan cara membuktikan keaslian dokumen, acces control yang berkaitan
dengan pembatasan orang yang dapat mengakses informasi contohnya seperti adanya
“sign in”,
4. Availability
Ketersediaan yang berhubungan dengan informasi ketika dibutuhkan. Sistem
informasi yang dioserang / dijebol dapat menghambat atau meniadakan akses
informasi.
5. Access control
Berhubungan dengan cara pengaturan akses kepada informasi. Akses kontrol
seringkali dilakukan dengan menggunakan kombinasi “user id/password”. Contoh pin
ATM.
6. Nonrepudiation
Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah
melakukan transaksi. Contoh seseorang mengirimkan email untuk memesan barang
tidak dapat menyangkal bahwa orang tersebut telah mengirimkan email.
7. Authority
Informasi yang berbeda dalam sistem hanya dapat diubah oleh yang
diberi hak akses untuk mengubah, sedangkan pengunjung diberik hak akses untuk
menampilkan informasi.
C.
Bentuk ancaman keamanan sistem informasi,
diantaranya:
1.
Interruption
Pemberitahuan perangkat sistem informasi menjadi rusak atau tidak
tersedia.
2.
Interception
Pihak yang tidak berwenang berhasil mengakses asset atau informasi.
3.
Modification
Pihak yang tidak berwenang tidak saja berhasil mengakses, akan tetapi
dapat juga mengubah aset.
4.
Fabrication
Pihak yang tidak berwenang menyisipkan
objek palsu kedalam sistem
D.
Pencegahan serangan pada sistem informasi
1.
Pencegahan
serangan pada perangkat keras
2.
Pencegahan
serangan pada perangkat lunak
3.
Pencegahan
serangan pada jaringan komputer
4.
Pencegahan
serangan pada basis data
5.
Pencegahan
serangan pada pengguna sistem informasi
Data Flow Diagam (DFD)
DFD merupakan sebuah diagram yang
digunakan untuk meggambarkan aliran data pada satu atau ebberapa proses yang
ada pada sebuah sistem informasi yang akan dibangun. DFD biasanya dgunakan
untuk memodelkan pada dua fase awal yaitu fase analisis maupun rancangan.
DFD lebih cocok digunakan pada pemodelan
yang bersifat terstruktur atau pendekatan. Pendekatan struktur merupakan
sekumpulan fungsi-fungsi yang akan saling berkaitan dan menjadi kesatuan utuh
sehingga pada fase implementasi akan berfungsi untuk mendukung sebuah sistem
informasi.
Perencanaan Data Flow Diagram (DFD)
Pendaftaran Online di Puskesmas
Menggambarkan sistem informasi entitas eksternal
Diagram 1 sampai dengan 4 Menggambarkan lebih rinci
Aplikasi Sistem Informasi Laboratorium
(Sil) Berbasis Web
Dalam menggunakan aplikasi SIL berbasis web,
diperlukan aplikasi bernama “XAMPP versi 5.6.39” yang berfungsi untuk
menjalankan aplikasi web di komputer lokal atau “offline”, kemudian diaplikasi
tersebut dibuat “username / level user” yang mempunyai hak akses masing-masing
Tahapan Merancang Entity Realationship
Diagram (ERD)
Pada
sistem infomasi terdapat tahapan tahapan merancang entity realationship diagram
(ERD). ERD adalah suatu
bentuk diagram yang menjelaskan hubungan antar objek-objek data yang mempunyai
hubungan antar relasi. Contoh ERD, sebagai berikut:
1. Menentukan entitas
Merupakan objek yang mempunyai id
unit yang harus berbeda, contoh: mahasiswa, penjual, pembeli, barang, dll.
2. Menentukan atribut (termasuk atribut
kunci)
Atribut tidak akan diketahui jika etintas belu ditentukan, contoh: NIM
(untuk etintas mahasiswa), email, no. telp (bisa dibuat multi value / lebih dari satu no. telp disarankan tidak menggunakan
angka nol tetapi kode seperti +62, alamat, dll
3. Identifikasi relasi
4. Menentukan kardinalitas
Syarat Kardinalitas ada jika relasi ada.
Konsep basis data terdapat pada ERD. Perancangan basis data melalui ERD, aturan merancang ERD sebagai berikut: entitas harus berbeda.
Daftar Pustaka:
- https://youtu.be/460OPWUt1AI
- https://youtu.be/a0F7fagHU40
- https://youtu.be/LlVUbBy-xQg
- https://youtu.be/EfSvOhw0JPc
- https://youtu.be/ev27q6hr2wk
- https://youtu.be/iNJSjboYLG4


